twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Rabu, 28 Desember 2011

PERANAN OBYEK WISATA DALAM PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LATAR BELAKANG
Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta dibagian selatan dibatasi Lautaan Indonesia, di bagian timur laut, tenggara, barat dan barat laut dibatasi oleh wilayah provinsi Jawa Tengah yang meliputi :
Ø  Timur Laut dibatasi Kabupaten Klaten
Ø  Tenggara dibatasi Kabupaten Wonogiri
Ø  Barat dibatasi Kabupaten Purworejo
Ø  Barat Laut dibatasi Kabupaten Magelang.di Pulau Jawa.

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan karena Yogyakarta sebagai pusat  kebudayaan dan kesenian di Jawa. Hal itu terlihat bahwa di  Yogyakarta mempunyai berbagai atraksi wisata yang menarik seperti contohnya tari tradisional. Ini adalah alasan mengapa orang menganggap Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa. Selain itu, bagi mereka yang menyukai pegunungan, pantai, atau pemandangan yang indah, Kota Yogyakarta memberikan mereka banyak pilihan. Terkait dengan warisan budaya kuno yang disebutkan diatas, Kota Yogyakarta juga dianggap sebagai pusat kebudayaan karena adanya berbagai bangunan dan tempat bersejarah.
Sebenarnya,  seni budaya yang asli dan indah, selalu terdapat didalam lingkungan istana Raja dan di daerah-daerah sekitarnya. Sebagai bekas suatu Kerajaan yang besar, maka Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang tinggi dan bahkan merupakan pusat serta sumber seni budaya Jawa. Banyak peninggalan seni-budaya yang masih dapat disaksikan di monumen dan candi-candi, istana Sultan yang masih berkaitan dengan kehidupan istana. Kehidupan seni budaya di Yogyakarta tampak masih berkembang pada kehidupan seni tari dan kesenian lainnya. Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta, selain itu  terungkap pula pada bentuk arsitektur rumah penduduk, dengan bentuk joglonya yang banyak dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Di Yogyakarta juga terdapat banyak seniman-seniman besar dan terkenal.

 RUMUSAN MASALAH:
1.      Obyek Wisata apa saja yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta?
2.      Bagaimana peran obyek wisata dalam perkembangan kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta?

PEMBAHASAN
Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali.
Yogyakarta dapat disebut daerah tujuan wisata karena memenuhi syarat, yaitu:
1.      Keadaan geografis
2.      Adanya tradisi atau budaya
3.      Akses mudah
4.      Masyarakat ; masyarakat yang dimaksud disini ialah masyarakat yang mendukung daerahnya dijadikan sebagai daerah tujuan wisata selain itu masyarakat harus mempunyai sifat yang ramah sehingga meningkatkan kenyamanan bagi para wisatawa
5.      Lingkungan yang bersih sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung

 Sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia, Yogyakarta mempunyai berbagai objek wisata yang menarik seperti: Malioboro, Keraton Yogyakarta, Kebun Binatang Gembiraloka, Istana Air Tamansari, Monumen Jogja Kembali, Museum Keraton Yogyakarta, Museum Sonobudoyo, Lereng Merapi, Kaliurang, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Pantai Samas, Goa Selarong, Candi Prambanan, Candi Kalasan, Kraton Ratu Boko, Desa Wisata.
Selain itu Yogyakarta terkenal dengan makanan yang enak, murah, bergizi sekaligus membuat kangen orang-orang yang pernah singgah atau berdomisili di kota ini. Ada angkringan dengan menu khas mahasiswa, ada bakmi godhog di Pojok Beteng, sate kelinci di Kaliurang plus jadah Mbah Carik, sate karang Kotagedhe, sego abang Njirak Gunung Kidul dan masih banyak tempat wisata kuliner yang lain.
Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam.  Berikut ini merupakan obyek wisata yang berada di Yogyakarta menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Yogyakarta.
1.    Wisata Budaya
Wisata budaya yang terdapat di Yogyakarta terdiri dari:
a.       Alun- alun Selatan
Alun-alun Kidul (Selatan) adalah alun-alun di bagian Selatan Keraton Yogyakarta Alun-alun Kidul sering pula disebut sebagai Pengkeran Pengkeran berasal dari kata pengker (bentuk krama) dari mburi (belakang).
b.      Plengkung
Menurut sejarah Kraton Yogyakarta mempunyai pintu gerbang (Plengkung) yang berjumlah lima buah pada bentengnya.
c.       Sumur Gumuling di Tamansari
Tidak banyak yang mengetahui bahwa bangunan sumur Gumuling yang berada dalam satu komplek dengan taman sari ini sebenarnya adalah sebuah masjid bawah tanah yang digunakan pada masa kejayaan Keraton Yogyakarta
Kraton Yogyakarta adalah obyek utama di Kota Yogyakarta, Bangunan Bersejarah yang merupakan istana dari Sultan Hamengku Buwana X ini berdiri sejak tahun 1756 Kraton Yogyakarta dengan segala adat istiadat dan budayanya menjadi ruh kehidupan masyarakat Yogyakarta.
e.       Puro Pakualaman
Pura Pakualaman adalah Istana Kadipaten yang terletak di sebelah timur Kraton Yogyakarta Sejarah keberadaan kadipaten ini tidak lepas dari sejarah Kasultanan Yogyakarta Istana yang didirikan pada awal abad XIX M ini saat menjadi tempat tinggal Sri Paduka
f.       Taman Sari
Tamansari merupakan istana air yang pada masanya berfungsi sebagai pesanggrahan dan benteng pertahanan Bangunan bersejarah ini mulai berdiri tahun pertengahan abad XVIII M
2.        Wisata Alam
Di Yogyakarta yang dinyatakan sebagai obyek wisata atau daerah tujuan wisata ke dua di Indonesia setelah Bali mempunyai banyak obyek wisata alam. Wisata alam yang dimiliki Yogyakarta antara lain adalah Kaliurang di Sleman; Pantai Glagah, pantai congot, Gua Kiskenda di Kulon Progo; pantai samas, pantai parangtritis di Bantul; pantai Baron, krakal, kukup di Gunungkidul.
3.         Wisata Kuliner
Wisata kuliner yang ada di Yogyakarta diantaranya adalah bakmi pentil, wedang secang, kue moto kebo, kue yangko, geplak, pusat oleh-oleh pathuk. Walaupun sangat banyak macam-macam kuliner yang berada di Yogyakarta, namun yang paling terkenal adalah gudeg asli Yogyakarta. Selain itu, Yogyakarta mempunyai ciri khas adanya angkringan, terlebih di sekitar jalan malioboro. Hal tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk menikmati angkringan ditemani adanya alunan musik-musik tradisional yang biasa dimainkan oleh para anak muda.
4.        Hiburan dan informasi
Banyak tempat hiburan serta informasi yang ada di Yogyakarta, tempat ini sangat beguna untuk berwisata keluarga, selain untuk refresing, anak  juga bisa sambil belajar mengenal binatang ataupun informasi lainnya. Tempat yang menyajikan hiburan dan informasi diantaranya adalah:
a.       Jogja Java Carnival
Jogja Java Carnival adalah puncak kemeriahan peringatan HUT kota Yogyakarta yang dilaksanakan pada sabtu malam minggu ke dua bulan oktober.
b.      Pasar satwa dan tanaman hias Yogyakarta (PASTY)
PASTY merupakan pusat pengembangan pasar satwa dan tanaman serta ikan hias yang ada di Kota Yogyakarta.
c.       Kebun binatang gembira loka
Kebun binatang gembiraloka merupakan tempat untuk melihat bermacam-macam binatang. Dikebun binatang gembiraloka ini juga menyajikan taman untuk bermain yang indah.
d.      Purawisata
Purawisata merupakan tempat untuk bermain bagi anak. Disana tersedia berbagai macam mainan anak yang bisa dipakai untuk berlibur.
5.             Minat khusus
Selain tempat-tempat wisata, di Yogyakarta juga menyajikan tempat  khusus. Minat khusus ini diantaranya adalah desa budaya yaitu desa yang memiliki keunggulan seni tradisionalnya seperti: Sholawat, cokekan, angguk, pek bung, uyon-uyon, wayang kulit, jathilan, tradisi budaya hidup masyarakatnya dan rumah-rumah tradisionalnya. Selain itu desa wisata agro, desa wisata agro ini terdapat di Kabupaten Sleman yang mana merupakan penghasil salak yang cukup dikenal, untuk menikmati berbagai macam jenis salak yang ada di Sleman wisatawan dapat mengunjungi Desa Wisata Agro ini Dari salak Pondoh, salak Gading, salak Madu, serta berbagai hasil olahannya. Adapula desa wisata lereng merapi, desa wisata kerajinan seperti yang terdapat di Manding Bantul, yang menyajikan kerajinan kulit. Di Yogyakarta terdapat pula desa wisata pertanian, disini  wisatawan dapat melihat sistem pertanian tradisional di berbagai Desa Wisata pertanian ini sekaligus menikmati hasil pertanian dan perikanan seperti udang galah dan ikan air tawar.
Bagi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak sulit untuk mengembangkan pariwisata, hal ini dikarenakan adanya obyek-obyek wisata tersebut yang telah mendukung.  Pengembangan obyek wisata di daerah Istimewa Yogyakarta akan berpengaruh terhadap kepariwisataan. Dengan adanya obyek-obyek wisata yang menonjol di setiap daerah, maka secara otomatis akan membawa dampak yang besar bagi daerah tersebut serta terhadap pariwisata di Yogyakarta.
Dengan adanya obyek-obyek wisata yang memiliki karakteristik, keindahan serta daya tarik tersendiri semakin meningkatkan daya tarik wisatawan local maupun mancanegara untuk mengunjungi kota Yogyakarta. Untuk memberikan pelayanan tamu wisata agar betah tinggal di Yogyakarta maka perlu diperhatikan sarana penunjangnya. Yang terpenting disini adalah akomodasi seperti penginapan/ hotel. Dengan adanya akomodasi yang memadai, maka Yogyakarta semakin mantab dengan statusnya daerah tujuan wisata yang siap menerima wisatawan.
Pengembangan obyek wisata wisata di daerah istimewa Yogyakarta tentu akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata. Selain berdampak pada masyarakat sekitar, dampak akan dirasakan oleh badan-badan yang berkecimpung di dunia kepariwisataan.
Pada dasarnya pembangunan pariwisata merupakan kegiatan ekonomi untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha serta terbukanya lapangan kerja terutama masyarakat setempat. Di satu pihak, pembinaan dan pengembangan kepariwisataan dalam negeri ditujukan pula untuk meningkatkan kualitas kebudayaan bangsa (TAP. MPR. NO. II/MPR/1988:GBHN).
Dengan munculnya obyek-obyek wisata yang berkembang, member kesempatan pada munculnya hotel-hotel, restoran, toko-toko penjual cidera mata itu merupakan peluang dan kesempatan kerja. Selain itu dengan adanya obyek wisata yang berkembang menyebabkan perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Perubahan sosial ini terjadi karena para wisatawan yang dating dari mancanegara membawa kebudayaan yang secara tidak langsung menyebabkan akulturasi , akibatnya akan terjadi pergeseran norma-norma sosial, system nilai budaya, kesenian, teknologi, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
            Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata kedua setelah pulau Bali, hal itu dikarenakan Yogyakarta memiliki atraksi-atraksi budaya, khususnya kesenian yang dapat dijadikan asset wisata budaya daerah Yogyakarta. Selain terkenal dengan wisata budayanya, Yogyakarta juga terkenal dengan wisata alam, serta kulinernya.
            Adanya obyek-obyek wisata yang tersebar di berbagai kabupaten di Yogyakarta maka akan berpengaruh terhadap kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan adanya pengembangan obyek wisata, maka julukan Yogyakarta sebagai surga wisata serta dinyatakannya Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kini semakin mantab.
            Obyek-obyek wisata yang ada serta dikembangkan oleh dinas pariwisata akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung di Yogyakarta, dengan adanya obyek wisata maka daerah tersebut akan menjadi terkenal dan tentunya Yogyakarta akan semakin jaya dengan wisatanya. Obyek-obyek wisata yang ada akan meningkatkan devisa Negara yang mana nantinya mampu untuk lebih memajukan obyek wisata yang lain sehingga nantinya kepariwisataan Daerah Istimewaa Yogyakarta akan semakin berkembang dan lebih terkenal.

Referensi :
Getut Murniatmo.1993. Dampak Pengembangan Pariwisata.Yogyakarta: Depdikbud.
http://pariwisata.jogja.go.id/ ( diakses pada tanggal 18 Desember 2011 jam 20.23)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar